Sabtu, 23 November 2013

Pendakian FKP #1, Gunung Batur, Bali

http://id.balibalibeach.com/wp-content/uploads/2012/09/gunung-api-batur-bali.jpgGunung Batur! dibangun di daerah Kintamani, Kabupaten Bangli dan merupakan salah satu gunung berapi yang masih aktif di Indonesia. Berdiri dengan tingginya sekitar 1.717 meter juga tidak membuat gunung ini kalah pesona dengan gunung lainnya. Gunung ini memiliki kaldera besar yang dianggap salah satu yang terbesar dan paling indah di dunia. Kaldera ini terbentuk setelah dua letusan besar 29.300 dan 20.150 tahun yang lalu.

Sejak dihitung mulai tahun 1804, gunung ini telah meletus sebanyak 26 kali. Letusan yang terbesar adalah pada tahun 1926 yang menyebabkan Desa Batur ditutupi oleh lava. Letusan terakhir terjadi pada tahun 2000, tapi untungnya itu bukanlah letusan yang besar. Jadi Desa Batur yang terletak di sebelah selatan gunung berapi yang ada sekarang adalah sebuah desa baru yang dibangun setelah letusan.

Ceritanya, asal Gunung Batur sebenarnya adalah sebagian dari puncak Gunung Mahameru, yang kemudian dipindahkan oleh Bathara Pasupati untuk menjadikannya sebagai sebuah istana di Pulau Jawa/Bali bagi Dewi Danu. 
Pada hari tertentu, masyarakat dan membuat persembahan di Pura Ulun Danu Batur untuk menghormati Bathara Pasupati dan Dewi Danu sehingga mereka akan memberkati penduduk dengan tanah yang subur dan kemakmuran.

Untuk kali ini aku sengaja ndak terlalu ngecilin ukuran gambar-gambarnya.. Karna kali ini tiap momennya berharga :))


 Menghaturkan piuning O:)
 
Gunung Batur salah satu gnung yg banyak memakan korban. Ada baiknya di tiap mengawali pendakiannya kita dahuluin dengan berdoa meminta keselamatan :))



Memulai perjalanan >:D
Semangat kawan2!! Saya tunggu di depan!!! 3:D
Jalannya ini menyisir punggu tebing (kira2 begitu). Dulu sempet longsong terus udah diperbaiki lagi. Tapi masih agak takut juga sih kalo misalnya kita baru mau lewat - Eh longsor lagi -_-
Ini bbrpa kawan2 ku yg cukup lemah untuk mendakinya. Ketinggal mulu :D
Semangat teman-teman!!! :D


Oh iya lupa! Perkenalkan!
Ini namanya Padma! Yang kiri.. wkwk, yang kanan ding!
Yang ini Bayu (*ctt: waktu masih gendut)
Yang ini Tri Bodhi! Playboy, liat ne hapenya banyak
Yang ini Prabawa - dipanggil Baba - Nggak Playboy - Nggak punya hape soalnya
Trus yg terakhir, namanya Saya hehe.. Dhanan :))
Terakhir Nanda - [Sensor]

 Lanjut, ternyata kita udah sampe kira2 di leher gunung.. Spot yang pas banget untuk menikmati keindahan Danau Batur.. Baaguuuuuuussssssss Baangeeeeeett eett et.. .



Siapkan Tenda!
Ini tenda kita, sederhana dari luar..
Ini di dalemnya, luas kan hehe..
Selanjutnya, jalan-jalan :D
Sebenernya daerah ini sudah dekat sekali dengan kaldera gunung batur.. Cuman utk ngedeketin kaldera dari sini harus ngelewatin goa monyet/ hutan monyet ato apalah itu, yang pasti ada monyet-monyetnya dan mereka itu liar.. Jadi kita jalan2 aja di pinggir sambil nikmatin angin dan danau baturnya :))
Ini pemandangan danau yang dapat dilihat dari tempat kami camp. Kebetulan langitnya bersih sekali..

:DD

Dan cara kita menikmati angin disini mungkin berbeda dengan orang lain :D wakaka

Jreeeenggg!


Apa Lo lirik-lirik! Gua perkosa Lo..! Hahaha

Makan-makan :9
Sudah dekat malam, sebelum gelap, gak ada penerangan, kita makan dahulu.. 
Tau resem nan, km dah tu -_-

Malam..
 
 


Sedikit perbedaan foto orang ganteng sama yg dikit gantengnya :D ehehe
Dipilih dipilihhhh wkwk..

Akhirnya Pagi Datang +_+

Emang bagus kali matahari terbit dipaduin sama gunung dan danau


Sembahyang, pamit karena sudah dilancarkan pendakian kita O:)

Rute jalan ke deket goa monyetnya

Disinilah kita matur suksma sama empunya gunung ini, terimakasih telah memberikan kami keselamatan :))



Terakhir kalinya di atas gunung :>








Pura Ulun Batur.. Latar belakangnya Gunung Abang.. Keren ya
Huah sudah terasa lagi panasnya bumi.. Untuk mengakhiri perjalanan ini, ada baiknya kita mengisi perut terlebih dahulu.. Langkah panjang browww!!


Kalo sama kita aman kok perut Lu, Jing


Akhir kata
Di akhir prjalanan kami, banyak hal yang kami rindukan dari pendakian kali ini, berterimakasih dapat naik dan turun dari gunung dengan selamat, dan banyak hal lainnya yg sangat kami syukuri..
Ada sebuah puisi..

Senja menyapa langit bergaun jingga..
Mentari menatap sayu..
Mengucap salam perpisahan.
Untuk kami kembali ke peraduan..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar