Jumat, 25 Oktober 2013

Kuburan Trunyan, Bali


Ini dia Desa Trunyan!! Mari kita start dari penjelasan para sumber dahulu::
Masyarakat Trunyan mempunyai tradisi pemakaman dimana jenazah dimakamkan di atas batu besar yang memiliki cekungan 7 buah. Jenazah hanya di pagari bambu anyam. Trus kita bisa memandangi mayat-mayat tersebut dari luar.
Adat Desa Terunyan mengatur tata cara menguburkan mayat bagi warganya. Di desa ini ada tiga kuburan (sema) yang diperuntukan bagi tiga jenis kematian yang berbeda. Apabila salah seorang warga Trunyan meninggal secara wajar, mayatnya akan ditutupi kain putih, diupacarai, kemudian diletakkan tanpa dikubur di bawah pohon besar bernama Taru Menyan, di sebuah lokasi bernama Sema Wayah. Namun, apabila penyebab kematiannya tidak wajar, seperti karena kecelakaan, bunuh diri, atau dibunuh orang, mayatnya akan diletakan di lokasi yang bernama Sema Bantas. Sedangkan untuk mengubur bayi dan anak kecil, atau warga yang sudah dewasa tetapi belum menikah, akan diletakan di Sema Muda.

Tanggal 24 Oktober 2013 kemarin saya sempet kesana bareng temen2.. Temen kita - Komang Dianto sebagai juru perjalanan untuk kesana. Kampungnya di Desa Songan, masih ttetangga sama Desa Trunya. Untuk ke Desanya sendiri kita menggunakan kendaraan pribadi. Jalurnya itu mepet-mepet gitu. Kalo diinget-inget, dikiri langsung Danau Batur dikanan langsung Gunung Abang. Naik-turun naik-turun. Kiri jatuh - kanan nabrak ahaha..

Ok, Check check!
Kalo ini fotonya dpt dr om google.. kalo lg ndak rame ya beginilah~

Penjelasan mengapa mayat yang diletakan dengan rapi di sema itu tidak menimbulkan bau padahal secara alamiah, tetap terjadi penguraian atas mayat-mayat tersebut ini disebabkan pohon Taru Menyan tersebut, yang bisa mengeluarkan bau harum dan mampu menetralisir bau busuk mayat. Taru berarti pohon, sedang Menyan berarti harum. Pohon Taru Menyan ini, hanya tumbuh di daerah ini. Jadilah Tarumenyan yang kemudian lebih dikenal sebagai Terunyan yang diyakini sebagai asal usul nama desa tersebut (Wiki)


Foto bareng temen2 sebelum
Foto bareng temen2 sesudah *becanda haha*





Ini tulang belulang yang selain tengkorak kepala.. Keadaan tulangnya begitu mengenaskan, tidak dirawat atau dirapikan sedikit gitu. Semoga pemerintah mau turun tangan untuk menangani masalah ini..


Nah yang ini tengkorak kepalanya.. Ceritanya, setelah mayat di sangkar tadi, lalu bila ada mayat baru, mayat yang ada di urutan paling duluan, kalo dah kering di pindah ke deretan tulang-tulang di atas itu dah.. tp kepalanya aja :|
Kita di ijinin buat megang kepalanya dengan format perijinan: "Yang punya kepala saya minta ijin ya saya mau pinjem kepalanya pake fotoan.. ". haha.. Buktinya itu ada fotoku lagi megang kepala itu.. Uda ijin kok qiqi.. Keren ya..:D Tapi ngeri itu sebenernya..:|