Senin, 16 September 2019

AGOENK Goes to Kupang

Ini sudah lima hari di Kota Kupang tapi ya pikiran masih ngawang dan tidak menentu. Rasanya tidak menjiwai aja gitu tinggal disini.

Sebenernya seneng aja sih bisa jalan-jalan ke Kupang. Dapet kantor juga masih di Alak. Ya masih kota lah sebut itu. Dua tahun penempatan? No worriessss.... berrrrrrt

<< Si Tampan yang sok tegar!

Hari pertama yang aku bingungkan, turun dari El Tari, why disini panas yah padahal so buanyak pohon, dimana-mana pohon, padang fana pun membentang luas. Ternyata jawabanya satu, pohonnya bugil. Mereka tumbuh besar x kokoh tapi lupa harus berdaun.

Heran juga tah, kasian juga, pohon memang tidak ditebang disini dan diganti semen beton kayak di Bali tapi ya dipaksa tumbuh di tanah sekeras karang, yang memang disini tanahnya karang kapur! Bahkan menjadi pohon pun KESULITAN!!! [MAAF NGEGAS] gitu. Tolonglah pemerintah, dibuat jadi subur atau apalah gitu. Kasihan :(

Iya juga kalau pemerintah bikin slogan Go Green disini - bisa jadi masyarakatnya terheran-heran sendiri. "Su banyak pohon, Pak! Lalu kami orang harus KARMANA?!!! [MAAP NGEGAS LAGI]". 

Pantas juga gak ada Gojek disini. Aku sudah terbiasa dengan Gojek yang made in Indonesia katanya. Tapi setelah masuk Kupang aku migrasi ke Grab yang adalah buatan Singapore (baru baca di wiki). Dan yang namanya >> Panas << maka pelayanan ojol merupakan solusi terbaik dan haqiqi!

KURANG CINTA APA AKU SM SINGAPORA!!!

Aku sebenernya soal makan gak hobi ngirit, aku emang suka makan, dibandingin temen lainnya yang save money for fashion, tapi gak gini juga gess.. 1 Nasi 1 Capcay gak Rp43.000 juga seriusan :"

Hari kedua aku disini, Selasa, Aku belanja banyak di Hypermart, aku sangat berambisi masak tiap pagi, selain irit juga aku suka masak-masak. Its okey lah pokoknya. Belanja panci sampai minyak goreng, jangan lupa mie dan telur. Prakti-tis.

Hari Ketiga, aku sakit karena keracunan. Hastag: #AJG! #BGST! #FCK #GASLAGI

Kalo kata Raditya Dika, "Gak usah kebanyakan ide deh." Masak tiap pagi, di bekelin dari kos untuk makan siang di kantor, sore boleh belanja, malem masak lagi. Haha Aanjaaayy.. Sempurna
Sakitnya juga sempurna!

Yang bikin tambah sempurna adalah, sepulang dari bekerja di kantor (yang 7/8 jam nya aku pergunakan untuk tidur karena sakit. 1 jam nya acting sehat namun tak berhasil). Pulanglah aku pukul 16.00 tepat dengan motivasi tinggi untuk beraktifitas biasa dan layaknya manusia perkasa. Pulang naek motor di jalan menengoklah aku ke Taman Nostalgia yang dipenuhi orang jogging, wow aku harus melakukannya, semangatku! Mampir lah bentar ke warung makan | Bauin kompor minyak | Mual | lalu Muntah di warung orang | [BENAR-BENAR SEMPURNA].

Raditya Dika: Gausah kebanyakan ide lu!

Memang lah sangat benar pesan dari para senior ku. Meskipun berwatak/bersuara keras, sebenarnya orang Kupang mah baik-baik :). Aku tidak dikasi bersihkan muntahan ku sendiri. Ku bayar lebih untuk nasi yang ku beli tapi ditolaknya. Tak enak juga, jadi aku siram sedikit 'muntahan ku' sambil kuarahkan ke pipa pembuangan terdekat. Pura-pura tidak tau posisi pengepelan dimana. Pamit. Say thankyou. Lalu cabut dari warung itu.

Urung untuk jogging. Pulang lebe penting.

Motoran. Sesampai di pertigaan yang sangat KRODIT, disana lah aku mendengar kata-kata kebun binatang asli dari orang Kupang bermunculan. Para binatang saling terlontar kesana kemari. Menabrak tiap pengendara yang ingin memotong jalan. Ada yang sebut Babs, ada yang sebut Anjs. Saling mengajari antar binatang. So harmonis :' Senior-senior ku tidak bilang akan hal ini :'

Aku tau aku dalam keadaan sakit. Jadi aku biasanya tidak begitu ambil pikir akan masalah yang aneh-aneh. Tapi ini kek mana. Suatu pertigaan besar. Tanpa traffic light. Krodit. Dan pusat kroditnya adalah kepala tiap mobil dari penjuru arah sudah bertemu dan saling mengunci di tengah-tengah pertigaan, "SEHINGGA JALANAN TERTUTUP OLEH ULAH MEREKA." Kayak kata Warkop DKI. Maju Kena Mundur Kena. Kecerdasan dalam berkendara Ku diuji disini. Menyeliplah aku dan seekor Babs menabrakku. Aucchh!

Bayangkan semua mobil saling bercumbu di tengah-tengah. Ya kalo mereka berkumpul untuk membahas kemajuan bangsa. Tapi ini tidak! Kalo semua ngaku damkar, ambulan, polisi dan bawa presiden. Aku ngaku SIM ku bodong dah! Ampun

Tiba di rumah kos ketika hari sudah gelap. Cuaca lagi berangin dan cukup dingin. Aku coba lah tes ember mandiku yang berisi air seberapa dingin kah itu. Cukup dingin ternyata. Jadi timbulah ide untuk memasak air panas dengan kompor portaible ku ini. Panci yang di pakai kecil sih tapi ya dicoba dulu. Tes satu kali masukin air panas ke dalam ember air ternyata masih tetep dingin. Masak lagi aer (EA..EA..EA..). Lalu tercium bau terbakar. Ini posisi aku sedang memandang komporku yang sedang semangatnya merebus air. Gak ada yang salah. Tapi baunya dari mana?

Ternyata Panci ini pelakunya. Pantat panci yang terbakar - ia berbau.

Panci murah sepaket isi penggoregan cuma 60 rebu. Sewaktu di pake masak keluar bau pengit (plastik terbakar). Gak masalah-gak masalah 60 rebu doang bukan masalah. YANG MASALAH TERNYATA BARANG INI YANG BIKIN AKU KERACUNAN LAMPAU HARI DONG YA!!

KAMU SUDAH TERTANGKAP BASAH! Karena elu ya Enci. Zat-zat kimia kamu tu ya tercampur ama makananku! Sekarang aku takut masak, takut beli capcay, takut masak telor, pengeluaran 2x lipat dari seharusnya (makannya CFC mulu). Now its over, pertemanan kita putus, aku akan berpaling pada panci maspion, BYE!

*Masuk kamar mandi*
*Berpikir keras: "Keracunan gak gua mandi pakai ini air"*
*Mandi terus bermutasi*

Usai mandi. Ku coba makananku (di warung yang tadi aku kasi jackpot). Ternyata masih ga enak untuk makan. Yasudah makan sebisanya. Semoga sehat. Amin. Dahulu, Gung Gus (temen di kantor sebelumnya) pernah memberi wejangan bahwa sakit itu juga harus di obati MENTAL nya. Jadi kita lebih semangat. Akan lebih sehat. Karena selalu berpikiran positif (Sehat Sehat Sehat! Semangat :D).

Selesai makan. Keluar lah aku untuk ke kamar Umita (Teman Perempuan Satu Kosan). Biasalah mencari teman mengobrol, namanya manusia pasti perlu hidup bersosial.
Aku: "Mit, Umita, besok sabtu jadi ke pura ya".
Umi: "Kayaknya minggu sembahyang bersamanya".
Aku: "Yaudah besok jalan-jalan yuk!". (Mencari alternatif)
Umi: "Aku besok mau me time, mau maskeran, tiduran, baca novel".
Aku: "Yaudah besok ku gangguin ya!". (Sok asik)
Umi: "AKU GAK MENERIMA GANGGUAN".

Sakit.... Sakitnya Gak Kelihatan... Mental ku Tercabik-cabik...
Gung Gus, aku tak mampu T_T

Sabtu harinya aku bangun pagi seperti biasa, tetapi sembari berleha-leha. Enak memang. Tapi engga mau kepupungan karena ingin jalan-jalan mencari hiburan ....SENDIRI...

HARUS KUAT
LAKI-LAKI HARUS KUAT! KUAT!
*cry a lot*

Singkat cerita perjalananku cuma seputar motoran, ya wisata motoran lah kalo aku bilang. Berkeliling kota sambil melihat kemajuan yang telah di bangun oleh Kota Kupang. Disana-sini pada pembangunan, ada bangun jalan, bundaran, buka jalan, dermaga, banyak! Good kalau aku bilang nih.

Agak sorean aku ke Bukit Cinta, dekat dengan Bandara El Tari, jalan masuknya cukup membingungkan menurutku, tapi tempatnya sungguh indah. Harusnya aku mendokumentasikannya.

Turun dari Bukit Cinta aku iseng turun lewat jalan depan Universitas Katolik Widya Mandira. Lokasi memang perbukitan dan pemandangan ke laut sangat lapang Kemudian dari kejauhaaaaannn.. Tampak siluet lapangan hijau nan menyejukkan. Dari atas seperti lapangan golf. Aku Happy sekali :| LUAR BIASA HAPPY.

Sawah di jalan masuk Pantai Manikin. Sangat kontras dengan pemandangan yang selalu aku lihat beberapa hari terakhir

Aku seperti kerasukan, raga ku secara otomatis mengemudi kearah sana. Jadi aku turun bukit mengendarai motor untuk mencarinya. Ternyata ada daerah persawahan.  Seketika setelah masuk ke Kabupaten Kupang. Disana membentang sawah cukup luas dengan ujungnya adalah pantai. Pantai Manikin namanya. Kombinasi yang ciamik Bung Vallen. Dengan polesan lagi sedikit..  Pantai dan Sawah.. bisa menjadi lebih cantik dan akan mendatangkan tamu. Lebih banyak duit ketimbang hanya menjual tiket masuk.


Hari sudah senja dan aku ingin pulang, takut mandi kedinginan lagi. Dari Pantai Manikin aku memilih rute Jalan Timor Raya untuk kembali ke kota. Tapi aku mencoba mampir sebentar ke Universitas Nusa Cendana. Iseng gitu. Kayak gimana UNC ini. Dan betapa bahagianya aku menemukan ACK disana 😭 (bukan seneng ketemu UNC wkwkwk).

Hari ini double seneng, CHECK 

Aku terhanyut dalam perasaan bahagia ini. Aku memelankan motor. Menoleh kearah ACK. Kemudian menyipitkan mata. "Wow mahal..".

Yaudah sih.. Aku sudah capek dengan kemahalan sembako kota ini. Jadi biasa aja lah. Kalau aku ulang tahun aku akan kesana. Lagi bentar..lagi bentar.. Kemudian..

*Tus!*
BAN MOTOR KEMPES.
LUAR BIASA
*Tusss!*
"UN-CHECK!"
  Gambar terkait

Capek aku lho, malam dan ban kempes. Mau nangis rasanya. Huhuhu

Rabu, 20 Januari 2016

Jalan-jalan ke Kawah Ijen Banyuwangi

Haloo... Kali ini saya dan beberapa kawan-kawan saya akan menceritakan sedikit petualangan kami ke Taman Wisata Kawah Ijen yang terletak di Banyuwangi. Tidak seperti namanya, Kawah Ijen bukanlah kawah yang penuh dengan biji wijen (?) Melainkan api.. dan warnanya biru.. Ini yang menarik haha (y)

Tetoott...



Criinngg!!!


Perjalanan ini diawali dengan >>Berdoa<< tentu saja haha.. Awalnya kita sudah prepare H-1 (pasti sudah biasa prepare H-1 kaann) dan untuk masalah kendaraan kita sepakat menggunakan mobil sewaan untuk transportasi utama.. Mobil ini mungkin kendala besar mengingat mobil dari jasa Rent Car tidak bisa digunakan melewati batas daerah, jadi sewa di Bali hanya bisa di gunakan di Bali. Singkat cerita kita dapat mobil untuk keluar batas daerah dengan aman.

Seperti yang teman-teman lihat di gambar disamping adalah rute perjalanan dari Bali menuju Banyuwangi tepatnya Kawah Ijen. Dan rute ini juga sudah saya kalibrasi (cieh kalibrasi) maksudnya sudah saya pastikan bahwa ini tepat menuju Kawah Ijen, Thanks Mbah Google!! 

Seharusnya kita berangkat jam 9.00 wita dari Denpasar tetepi karena ngaret kita baru berangkat jam 10.30 wita.. Nah ini perlu di catat. Perjalanan tidak selalu tepat dengan perkiraan tetapi ini mungkin diluar perkiraan

Baru sampai di Pelabuhan Gilimanuk sekitar jam 14.00 wita dan nyebrang perlu waktu 1 jam (harusnya cukup 15 menit, kapal ngaret memang). dan kita sampai di Pelabuhan Ketapang sekitar jam 15.00 wita atau 14.00 wib. Voila kita lebih muda 1 jam!

Tiket pergi Rp 141.000 untuk golongan IV A

Wajah ejakulasi dini

Personil kita hari ini, kita ada lima ekor dengan persentase betina dan jantan 1 : 4

  

Si kakek lagi gerah sambil garuk-garuk kepala



Setelah sampai di Pelabuhan Ketapang, intruksi pertama yang kita lakukan adalah "MAKAN". Kebutuhan primer broh hahah.. Tapi memang tak sarankan kalau mau pergi gitu keluar pulau, carilah kota dulu, beradaptasi sedikit, baru lanjut ke daerah pelosok mencari tempat wisata yang kita inginkan.

Disini juga kita bungkus makanan untuk persediaan di Kawah Ijen sana. Karena sudah pasti harga makanan di kwah ijen sana untuk mie goreng akan sama dengan harga capcay di kota. Jadi, berhemat-hematlah.
Waktu menunjukkan pukul 15.00 dan makan bungkusan sudah siap, perut juga sudah beres, baru kita mencari jalan ke Kawah Ijen. 

Tapi Jangan Lupa, mobil juga perlu makan!




Oh ya, perkenalkan!
Ini adalah Satya, anaknya memang setia, bahkan dengan statusnya yg jomblo dia masih setia

Kalau yang ini Adit Ramoz, biasa di panggil Amos biar imut, sudah berpengalaman mengenadarai truk tronton Jawa-Bali dengan tangan terikat


Yang perempuan biasa kita panggil Gek Ucca, dia salah satu wanita yang otaknya telah di BrainWash oleh Nanda (pacarnya). Kita lebih suka menyebut mereka bapak dan anak atau kumpi dan cucu dibandingkan orang berpacaran. 

Sebenarnya di balik ini kita punya misi rahasia, ketika sampai di puncak kita akan jorokin Ananda ini ke Kawah dan kita bawa pulang Gek Ucca untuk di sterilkan kembali pikirannya. Doakan kami yaa..

Ini dia yang kita tunggu-tunggu, anak yang bukan siapa-siapa, "Si Tampan Dari Gua Belerang", Bapak Agung Dhananjaya~

Full team.. Happy Eat! (Selamat Makan)

Sesuai dengan arahan peta memang tidak terlalu sulit menemukan bumi perkemahan kawah ijen, hanya satu jalan utama dari daerah Licin terus ke arah utara. Kebetulan sekali hujan selama perjalanan jadi kita lebih bersyukur menggunakan mobil sebagai alat transportasi.

Singkat cerita kita bangun tenda di bumi perkemahan wisata kawah ijen. Berkenalan dengan beberapa orang disana sembari mencari minuman hangat. Beberapa data-data penting yang kita dapat seperti harga sewa toilet Rp. 2000 (penting ya?), sewa masker anti bau belerang 25rb di kantor, sewa senter 10rb, tiket mendaki 7500 per orang, tiket parkir mobil 10rb. Tambah lagi, silahkan charge hape anda di warung terdekat, berbicara saja yang sopan dan friendly dengan pemilik warung pasti akan di sambut hangat dan diperbolehkan.

Selesai bersih-bersih dan makan kita tidur sekitar jam 20.00 wib untuk bangun lagi sekitar jam 01.00 ketika jalur pendakian baru mulai dibuka. Memang tepat jam segitu melakukan pendakian mengingat Blue Fire yang di pertontonkan lebih terlihat di kondisi gelap. Jadi kita harus buru-buru mendaki!

Bereskan tenda dan masukkan kedalam mobil

Nyiapin tisu magic, eh tidu basah :p

Kakek tersenyum, pertanda buruk




READY FOR A JOURNEY!!!




5 MENIT KEMUDIAN!!!
haha (xD)


Tapi bagaimanapun tetap semangat ya Sat! :D Peace


 
Nah ini posko yang dibangun di pertengahan pendakian, biasa digunakan untuk beristirahat

Sebagaimana yang orang lokal katakan dan juga yang saya rasakan, jalur pendakian memang rapi sekali dan tanah pijakannya kuat, lain sekali dengan yang di Gunung Batur atau Gunung Agung yang tidak rata dan berpasir. Secara singkat: naik 2 km - datar 1 km - turun kawah 800 m

Bapak penambang belerang, mikul beban berat, naik dari dasar kawah menuju puncak kemudian jalan ke pos pengepulan. Kerjaan berat neee...

Rute turun kawah, cukup berantakan sehingga renta kecelakaan

Jurus menusuk lubang pantat! Jurus turun-temurun dari perguruan menahan buang air besar di pagi hari

Melihat 'Blue Fire' dari kejauhan

Kebetulan selama perjalanan turun menuju kawah, teman kami, Satya, cedera sehingga perlu di tinggal dan diasingkan sendiri di pertengahan jalan. Beliau hanya mengamati saya dan adit yang sedang turun kawah dengan semangat demi foto profile BBM yang baru.
Selamat tinggal Satya..

Nah itu Blue Fire, memang sih ukurannya diluar ekspektasi, tapi jelas kita tidak mengharapkan api itu jadi lebih besar haha. Cukup segini saja :D

Ini cara penambang mengambil belerang. Belerang cair mengalir melalui pipa dan jatuh di dalam drum. Setelah kering dan cukup keras, penambang ambil linggis trus di bacok-bacok kepala temennya.. Eh belerangnya haha.. Belerang di ambil lalu di kumpulkan di keranjang untuk kemudian diangkut

Btw, penambang terbiasa tidak menggunakan masker anti badai belerang sebagai alat bantu kerja. Cuma boots, headlamp, linggis dan sarung

Ini contoh belerang padatnya. Katanya bagus pake sabun mandi (?)

Ini danaunya, tidak terlalu kelihatan, tidak diijinkan mendekat

Nanda dan Gek Ucca menyusul kita ke dasar kawah, mantap!

Seiring kita berfotoan, hari menjadi terang dan baru terlihat seluruh medan yang kita sudah tempuh. Setelah puas berfotoan di sekitaran dasar kawah. Kita kembali, jemput Satya yang pastinya sedang sendiri :v

Ini penambang, eh bukan haha Sat sat akhirnya kita menemukanmu.. Oh ya menyambung lagi dengan kegiatan penambang yang naik turun kawah mungkin lebih terlihat skrg rute perjalanannya. Bergerak di rute ini saja sudah sulit karena sempit, ditambah bawa beban, rute yang menanjak dan menurun, blom lagi wisatawan menghalangi jalur perjalanan.. kacian kacian~


SESI FOTO GANTENG!!!

 

 

 

Haha bolelaaahh berfoto ria.. Sekalian juga kita menuliskan sedikit harapan kita di tahun 2016 ini
IK 1 FKP cepat wisuda yaaaa :D

Selesai dari sesi foto-foto yang luar biasa penting itu, kita kembali ke bumi perkemahan. Hari memang sudah terang dan dari perjalanan kembali inilah terlihat memang keindahan alam di Kawasan Wisata Kawah Ijen, bagus sekali memang disini. Kita sedang mendaki gunung, eh ketemu gunung-gunung lainnya di seberang sana. Mantap pokoknya!


Okay! Untuk penutup. Perkenalkan saya Dhanan Corbuzer selaku pembawa acara Blog Hitam-Putih kali ini. Kami seluruh crew mengucapkan terimakasih karena anda menyempatkan sebagian hidup anda tertawa bersama kami. Untuk penutup izinkan saya berpantun. 
Dua ditambah satu adalah tiga
Cowok ganteng pakai buff boleh juga!